Barcelona sukses mengukir sejarah baru setelah mengalahkan Real Madrid dengan skor 3-2 di final Copa del Rey 2025. Gol penentu kemenangan dicetak oleh Jules Koundé di babak perpanjangan waktu, memastikan gelar Copa del Rey ke-32 bagi Blaugrana sekaligus memperpanjang rekor tiga kemenangan beruntun atas rival abadi mereka di ajang El Clásico.
Awal Laga: Dominasi Barcelona dan Cedera Mendy
Di tengah kontroversi seputar penunjukan Ricardo De Burgos Bengoetxea sebagai wasit pertandingan, Barcelona langsung tampil agresif sejak menit pertama.
Gol pembuka lahir dari sundulan tajam Jules Koundé yang memanfaatkan tendangan sudut Dani Olmo.
Real Madrid mendapat pukulan tambahan saat Ferland Mendy, yang baru pulih dari cedera, harus digantikan oleh Fran García setelah berbenturan dengan Koundé.
Barcelona terus menekan, dengan Lamine Yamal hampir menggandakan keunggulan lewat tembakan kaki kirinya yang meleset tipis. Thibaut Courtois tampil gemilang dengan menggagalkan sundulan Koundé yang berasal dari umpan bebas Raphinha.
Tekanan intens Blaugrana akhirnya membuahkan hasil di menit ke-29. Pedri mencetak gol indah setelah kerja sama satu-dua dengan Yamal, melepas tembakan keras yang tak mampu dihalau Courtois.
Sebelum turun minum, Barcelona hampir menambah gol saat tendangan sudut Olmo melewati muka gawang dan membentur tiang.
Babak Kedua: Perlawanan Madrid dan Gol Balasan
Di awal babak kedua, pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti memasukkan Kylian Mbappé. Permainan Madrid menjadi lebih hidup, dengan kombinasi Mbappé dan Vinícius Júnior menciptakan beberapa peluang berbahaya.

Meski upaya Vinícius dua kali digagalkan kiper Wojciech Szczęsny, Madrid akhirnya mampu menyamakan kedudukan. Mbappé mencetak gol tendangan bebas langsung pertamanya, bola membentur tiang sebelum masuk ke gawang Barcelona.
Momentum berbalik saat Aurélien Tchouaméni membawa Madrid unggul lewat sundulan keras hasil assist Arda Güler. Di tengah tekanan, Barcelona menunjukkan karakter mereka.
Akhir Dramatis: Torres dan Koundé Menjadi Kunci Kemenangan
Barcelona tidak menyerah. Lamine Yamal menunjukkan kreativitasnya dengan mengirim umpan matang kepada Ferran Torres, yang dengan tenang mengecoh Courtois dan membawa skor kembali imbang 2-2.
Drama makin memanas saat Barcelona hampir mendapat penalti setelah Raphinha dijatuhkan di kotak penalti. Namun, setelah tinjauan VAR, keputusan berbalik dan Raphinha malah mendapatkan kartu kuning karena dianggap melakukan simulasi.
Di perpanjangan waktu, Barcelona tetap menyerang. Ferran Torres sempat hampir mencetak gol, namun tembakannya meleset. Ketika laga tampak akan berlanjut ke adu penalti, Jules Koundé muncul sebagai pahlawan.
Memanfaatkan kesalahan umpan dari Luka Modrić, Koundé melepaskan tembakan terarah ke sudut bawah gawang, membawa Barcelona menang 3-2 dan mengamankan gelar Copa del Rey ke-32 mereka.
Baca Juga : Kekalahan Stuttgart di Tangan Heidenheim: Harapan Eropa yang Kian Menipis
Gelar Bersejarah untuk Hansi Flick
Kemenangan ini menjadi trofi perdana bagi pelatih baru Barcelona, Hansi Flick, dalam musim debutnya. Hasil ini juga menjadi modal penting bagi Blaugrana untuk melanjutkan ambisi mereka meraih treble di musim 2025.
Dengan kemenangan ini, Barcelona membuktikan dominasi mereka di Spanyol, sementara Real Madrid harus segera berbenah menjelang laga El Clásico selanjutnya pada 11 Mei.
6k5ead